AKTIVITAS PERKEBUNAN – Masalah ketersediaan energi nasional menjadi perhatian masyarakat luas, tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga pihak swasta. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Februari 2014 telah berlangsung pertemuan antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan PT. Adaro Indonesia di Jakarta. Pertemuan dilakukan dalam rangka penjajakan pengembangan tanaman penghasil bahan bakar nabati di lahan bekas tambang batu bara di wilayah PT Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan.
PT Adaro Indonesia adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di industri pertambangan batu bara. PT Adaro menyadari betul bahwa upaya reklamasi lahan-lahan bekas tambang perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Salah satu upaya reklamasi lahan adalah dengan memanfaatkan tanaman penghasil bahan bakar nabati, seperti kosambi, nyamplung, pongamia, jatropha, dan kemiri sunan. Kemiri sunan memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai biodoesel.
Kepala Balitbangtan, Dr. Haryono dan Kepala Puslitbang Perkebunan Dr. Muhammad Syakir menyampaikan bahwa Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, siap mendukung bahan tanaman dan inovasi teknologi dalam pengembangan kemiri sunan dan tanaman bahan bakar nabati lainnya di lahan pasca tambang.
Pada akhir pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama penelitian dan pengembangan tanaman penghasil bahan bakar nabati di lahan bekas tambang. Melalui kerjasama ini diharapkan akan terbangun sinergi yang strategis dalam pengembangan bahan bakar nabati dalam mendukung program ketahanan energi nasional.
Berita terkait :
- Badan Litbang Pertanian Siap Mendukung Pengembangan Kemiri Sunan
- Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan Bio Industri Berbasis Bahan Bakar Nabati Kemiri Sunan
- Kunjungan Kerja Wamen Pertanian ke Bangka
- Kemiri Sunan Sumber Energi Terbarukan
- Potensi Varietas Unggul Kemiri Sunan sebagai Sumber Energi Bahan Bakar Nabati