Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Indonesian Center For Estate Crops Research And Development
AKTIVITAS PUSLITBANGBUN – Sidang pelepasan varietas tanaman perkebunan semester pertama kembali digelar pada tanggal 24-26 April 2019 di Metland Hotel by Horison, Cirebon. Sebanyak empat proposal pelepasan diajukan oleh 3 UPT lingkup Puslitbang Perkebunan, Balitbangtan, Kementan, yakni: Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) dan Balai Penelitian Tanaman Pemanis […]
Continue ReadingBERITA PERKEBUNAN – Tanaman sagu adalah cadangan sumber pangan dan energi yang sangat potensial di Indonesia. Salah satu daerah penghasil sagu adalah Provinsi Riau. Balitbangtan melalui Balit Palma bersama Pemda terkait Riau telah melepas dua varietas sagu dari Riau, yaitu Selatpanjang Meranti dan Bestari. Sagu Selatpanjang Meranti telah disertifikasi sebagai benih bina. Sejak tanggal 9 […]
Continue ReadingBERITA PERKEBUNAN – Produktivitas kelapa dapat ditingkatkan secara optimal melalui penggunaan benih unggul dan perbaikan kultur teknis. Seleksi massa terhadap sifat-sifat fenotip superior untuk memperoleh genotip unggul pada tanaman kelapa sudah lama direkomendasikan. Sumber benih kelapa Dalam yang secara alami telah mengalami proses seleksi secara tidak langsung oleh petani, ternyata memiliki produksi dan produktivitas hasil […]
Continue ReadingBERITA PERKEBUNAN – Tanggal 22 Oktober 2015 menjadi momen bersejarah bagi Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) karena telah berhasil melepas dua varietas kopi liberoid Komposit Meranti: LIM-1 dan LIM-2. Dalam sidang pelepasan varietas, Tim Penilai dan Pelepas Varietas (TP2V) Kementerian Pertanian telah menyetujui untuk melepas kedua varietas unggul kopi tersebut masing-masing dengan nama […]
Continue ReadingTembakau madura termasuk kelompok tembakau semi-oriental, dengan kandungan nikotin rendah sampai sedang, memiliki aroma yang baik dan rasa gurih. Komposisi tembakau madura dalam racikan rokok kretek berkisar antara 14-22%, seiring dengan meningkatnya konsumsi rokok ringan komposisi racikan meningkat menjadi 25-30%.
Continue Reading