Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan kembali menggelar bimbingan teknis (bimtek) padat karya pada hari Senin, 29 Maret 2021. Dihadiri oleh 125 peserta, bimtek ini mengangkat tema pemanfaatan sampah rumah tangga sebagai pupuk organik.
“Daun-daunan yang jatuh, sampah, itu sebenarnya bisa dimanfaatkan (sebagai pupuk), termasuk sisa-sisa makanan,” ungkap Koordinator Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP), Dr. Tedy Dirhamsyah, S.P., M.A.B. dalam penyampaian materi.
Sampah-sampah tersebut kemudian ditimbun dalam lubang dan dibiarkan selama 2 minggu sampai satu bulan. Kalau ingin hasilnya lebih bagus, masyarakat dapat menambahkan starter kompos atau mengaduk-aduk timbunan sampah ini seminggu sekali.
Kompos yang sudah matang bisa dijadikan pupuk organik untuk bercocok tanam sendiri atau dibagikan ke tetangga. Di musim pandemi Covid-19 ini, bercocok tanam memang menjadi salah satu cara jitu untuk memperoleh sumber pangan. Selain lebih segar dan sehat, cara ini juga dapat membantu menekan pengeluaran belanja.
Lebih lanjut, Tedy juga mengingatkan para peserta agar memisahkan sampah organik dan plastik. Sampah plastik ini bisa dibersihkan, dikumpulkan, lalu dijual ke tengkulak atau bank sampah untuk menambah pendapatan.
Ini merupakan bimtek padat karya tahap ketiga yang diadakan Puslitbang Perkebunan di bulan Maret 2021. Kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 (Nurul & Herwindo/Tim Web).